MENTARI PAGI EDISI 625, SENIN 7 DESEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas MH. Thamrin
07 Dec 2020
REVIEW IHSG 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (4/12/2020) melemah sedalam (0.214%), mengakhiri perdagangan kemarin di level 5,810.483. Pada perdagangan kemarin tercatat bahwa kenaikan dan penurunan semua sektor seri 5-5.

Sektor yang mengalami penguatan tertinggi diraih oleh sektor Miscellaneous Industry sebesar (+0,91%) kemudian disusul oleh sektor Mining sebesar (+0.60%). Sementara sektor yang mengalami pelemahan paling dalam terjadi pada sektor Agriculture sedalam (-2.40%) kemudian diikuti oleh sektor Property, Real Estate and Building Construction sedalam (-1.15%). Akibatnya, IHSG tidak mampu melakukan penguatan dan mengalami koreksi.

Pada perdagangan Jumat kemarin tercatat 19.85 Milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 13.06 Triliun. Asing pun memilih untuk menjual dan mencatatkan penjualan bersih (Net Foreign Sell) sebesar (-84.49 Miliar).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG kemungkinan besar mengalami pelemahan dikarenakan pada Hari Kamis (3/12/2020), jumlah kasus baru tercatat sebanyak 8.369 orang. Dalam 2 pekan terakhir, rata-rata penambahan kasus juga meningkat menjadi 1,03% per hari, dibandingkan 2 pekan sebelumnya 0,92% per hari.

Lonjakan kasus tersebut tentunya membuat investor cemas jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diketatkan, yang dapat menghambat pemulihan ekonomi Indonesia. Kabar buruk bagi pasar keuangan dalam negeri Senin (7/12/2020) besok, sebab kasus Covid-19 hari ini dan kemarin di atas 6.000 orang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada Minggu (6/12/2020) hingga pukul 12.00 WIB kasus baru tercatat 6.089, sementara kemarin sebanyak 6.020 kasus.

Kemudian jika dilihat berdasarkan analisa teknikal, dapat dilihat bahwa candlestick sudah jenuh dan akan segera melakukan persilangan Death Cross pada indikator Moving Average Cross (13,34).

BERITA EKONOMI

Batubara Belum Mati! Batubara Menguat Tajam!

Harga batubara terus melesat dalam beberapa hari terakhir, bahkan dapat dikatakan sudah kembali ke level semula sebelum pandemi Covid-19. Merujuk Bloomberg, harga batubara Newcastle kontrak pengiriman Maret 2021 di ICE Futures pada Jumat (4/12) sudah berada di level US$ 75,8 per ton.

Level tersebut mengalami kenaikan 2,02% dibandingkan penutupan sebelumnya. Tak hanya itu, harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Januari silam. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa harga batubara saat ini telah kembali normal.

Jika dihitung secara year to date sendiri, harga batubara telah bergerak naik 3,34%. Sementara, dalam seminggu terakhir, rally harga komoditas batu hitam ini telah menguat 9,38%

Meroketnya harga batu bara dimulai sejak bulan November ketika membukukan penguatan lebih dari 17%.

Vaksin dari Pfizer yang bekerjasama dengan BionTech bahkan sudah mendapat izin edar oleh regulator obat-obatan Inggris (MHRA). Harga batu bara pun semakin melesat.

Hal tersebut memicu ekspektasi hidup akan berangsur-angsur normal kembali, roda bisnis kembali berputar, perekonomian kembali bangkit dan permintaan baru bara diperkirakan akan meningkat.

China punya kendali yang besar untuk membuat harga batubara tidak bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Jika harga memang sampai terlalu tinggi, hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi konsumen energi atau listrik. Sementara jika terlalu rendah, maka pihak produsen lah yang akan terkena imbasnya.

Menurut Hima AE, penyebab kenaikan harga batubara salah satunya adalah adanya indikasi impor batubara China akan mengalami kenaikan signifikan pada Desember ini. Di saat suplai yang cenderung terbatas, permintaan dari pabrik-pabrik China untuk batubara justru meningkat, bahkan diperkirakan hingga Maret tahun depan. Dengan demikian, bisa dibilang kenaikan aksi impor China menjaga pasokan batubara yang ada di pasar tetap seimbang. Menjelang musim dingin, tren positif memang akan selalu menyelimuti komoditas energi, termasuk batubara. Kendati demikian, kenaikan batubara tidak akan signifikan karena harga saat ini sudah price in. Secara teknikal maupun rentang harga batubara, akan mengikuti penjelasan sebelumnya, tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu rendah juga..

 REKOMENDASI SAHAM 

Pada perdagangan Jumat, 4 Desember 2020 PT. Indah Kiat and Paper Tbk (INKP)ditutup menguat sebesar +1,87% pada harga Rp 9525. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Bullish Candle  yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 25,Moving Average 10,MACD, Parabolic Sar dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 25 dan Moving Average 10  serta didukung oleh terjadinya Golden Cross pada indikator MACD mengindikasikan kuat bahwa tren akan lanjut naik.

Kemudian pada indikator Parabolic Sar tepat berada dibawah harga dengan kerenggangan yang cukup lebar menandakan bahwa masih berlangsung kekuatan untuk Bullish Trend.

Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 10,000

Stop Loss        : Rp 9,325

 

(DISCLAIMER ON)


Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/12/07/mentari-pagi-edisi-625-senin-7-desember-2020/